Jumat, 25 Januari 2013


    

APPIANO GENTILE - Pada 09 januari 2013 yang lalu terlihat Marco Materazzi, Fabio Grosso, Francesco Colonnese dan Pasquale Domenico Rocco serta  ada banyak mantan pemain Nerazzurri dalam kelompok murid yang mengikuti kursus Master FIGC dalam hal kepelatihan di Centro Sportivo Angelo Moratti pagi itu.
    Inter memiliki dua sesi latihan hari ini dan keduanya akan dihadiri oleh para murid kursus kepelatihan Master FIGC. Centro Sportivo Angelo Moratti adalah lokasi untuk saat berkumpul selama dua hari bagi sekelompok pelatih yang tengah bersiap untuk mendapatkan Lisensi Pro UEFA, yang termasuk Marco Materazzi.


Marco Materazzi ke Appiano Gentile



    Pada senin 21 oktober 2012 di Appiano Gentile ada pengunjung kejutan pagi itu di markas Inter milan saat tim sedang berlatih menjelang pertandingan Liga eropa melawan Neftchi beberapa bulan yang lalu .

    Mantan bintang Inter Marco Materazzi menjadi tamu istimewa di Centro Sportivo Angelo Moratti di mana ia menyapa teman-teman dan mantan rekan satu tim. Dan ada orang tertentu yang merindukan Matrix tersenyum dan tertawa seperti dulu.
GRANDE MARCO MATERAZZI

Selasa, 18 September 2012


Materazzi: Cassano pesepakbola sejati




        Marco Materazzi menyebut Antonio Cassano sebagai seorang pesepakbola sejati. Dia juga yakin bahwa Cassano yang sempat dikenal bengal, takkan memberikan Internazionale masalah.Eks pemain bertahan Inter milan itu berbicara tentang situasi terkini mantan klubnya, terutama perekrutan Cassano dari AC Milan, sang rival sekota.Kata marco Materazzi "Jika dipasang di posisi yang tepat, Cassano bisa membuat perbedaan,saya sering berbicara dengan Cassano, jadi tahu seperti apa dia sebenarnya. Dia adalah seorang pesepakbola sejati yang takkan memberi Inter masalah," lanjut Materazzi.
      Tentang peluang Inter dalam perburuan gelar juara Serie A musim  2012-2013, Marco Materazzi punya pandangan positif. Dengan Wesley Sneijder, Diego Milito dan kembalinya Cristian Chivu serta Walter Samuel di lini belakang, Inter bisa menargetkan Scudetto musim ini," tegasnya.

Jumat, 07 September 2012

MARCO MATERAZZI di BARCELONA

Marco Materazzi menyebut Mourinho Pelatih Terbaik Dunia 


BARCELONA - Menghadiri Nike Acara Turun di Barcelona, ​​mantan Italia dan Milan bek Inter Marco Materazzi berbicara kepada Lim Han Ming tentang keadaan sepak bola Italia, insiden headbutt dengan Zinedine Zidane di Piala Dunia 2006 akhir dan Jose Mourinho.

- Anda telah bermain di Inggris (Everton) dan Italia (Perugia dan Inter Milan). Bisakah Anda ceritakan perbedaan antara dua liga ini?

- Materazzi: Kedua liga yang sangat kompetitif dan saya merasa nyaman bermain di kedua negara. Aku memutuskan untuk kembali ke Italia pada tahun 1999 (setelah Everton), karena saya ingin bermain untuk tim nasional Italia.Pada saat itu, para pemain bermain di luar negeri tidak dipertimbangkan untuk tim nasional. Pada akhirnya, saya pikir saya membuat keputusan yang tepat.


- Anda memenangkan 5 gelar Serie A, 1 Liga Champions, 3 Piala Italia dan 3 Piala Super Italia dengan Inter. Bagaimana Anda meringkas karir Anda di Inter milan?

- Materazzi : Sebelum saya bergabung dengan Inter, saya memiliki beberapa klub yang ingin saya bergabung tetapi saya akhirnya memutuskan bergabung ke Inter milan. Di Inter milan, itu bukan hanya tentang diriku sendiri. Kami tumbuh bersama dan itu semua tentang kerja sama tim.Pada tahun pertama saya dengan Inter, kami memiliki kesempatan untuk memenangkan Scudetto, tapi kami gagal.Aku bertanya-tanya apakah saya akan mendapatkan kesempatan lain dan kami memenangkan pertama dari lima gelar saya tahun 2006.

- Apa pendapat Anda pada sepak bola Italia saat ini?

- Materazzi : Adalah penting bahwa Serie A mendapat ke sebuah awal baru setelah skandal pengaturan pertandingan musim lalu.Kita harus menempatkan skandal di belakang kami dan mulai berbicara tentang sepak bola lagi.Saya berharap Inter akan membeli beberapa pemain sebelum jendela transfer ditutup. Juventus jelas tim yang sulit untuk mengalahkannya, tapi aku tidak akan mengesampingkan Napoli dan Roma.


- Anda memiliki hubungan yang baik dengan mantan pelatih Inter Jose Mourinho. Apa pendapat Anda tentang dia?

- Materazzi : Dia adalah pribadi yang unik dan seorang pria yang jujur.Dia adalah pelatih terbaik di dunia, setiap pemain akan senang dilatih olehnya.

- Bagaimana dengan insiden yang terkenal antara Anda dan Zinedine Zidane di Piala Dunia 2006 yang lalu?

- Materazzi : Aku mencintainya!

- Anda mencetak gol saat melawan Prancis di final Piala dunia 2006 lalu dan juga mencetak gol di drama adu pinalti. Apa yang sedang Anda pikirkan saat Anda mengambil tendangan penalti?

- Materazzi : Saya tidak berpikir tentang insiden dengan Zidane sebelum saya mengambil penalti.Biasanya dalam praktek, saya akan mengambil pinalti dan Gianluigi Buffon benar-benar seorang kiper yang hebat.Tapi Fabien Barthez (KiperPrancis ) tidak begitu tinggi, jadi saya yakin mencetak gol melawan dia. 

- Anda memulai karir Anda bermain di liga yang lebih rendah di Italia. Apakah Anda pikir sejarah mirip dengan anak laki-laki di sini di Barcelona?

- Materazzi : Para pemain belum berbalik profesional pada saat mungkin karena mereka tidak beruntung atau karena unsur-unsur lain.Hal ini juga pernah terjadi pada saya.Saya tidak memulai karir saya di salah satu klub terbaik di dunia, tetapi ketika saya mencapai keberhasilan, kepuasan lebih besar.

- Anda sekarang bekerja untuk lencana pelatihan Anda. Apa transisi seperti dari pemain ke pelatih?

- Materazzi : Saya belajar keras untuk menjadi seorang pelatih, tapi saya belum membuat pikiran saya apakah saya akan menjadi pelatih.Menjadi pelatih adalah seperti menjadi seorang ayah kepada para pemain.Menjadi pelatih adalah sebuah tanggung jawab yang besar, dibandingkan hanya menjadi seorang pemain.

- Apakah nasihat anda kepada para pemain di Nike The Chance?

- Materazzi : Jika mereka yakin, mereka bisa mencoba beberapa trik di lapangan, tetapi kuncinya adalah untuk melakukan hal-hal sederhana.Kadang-kadang, bermain sepak bola sederhana adalah lebih baik daripada menjadi fantastis.

- Apa pelatih melihat keluar untuk pemain ketika mereka kepramukaan pekerjaan?

- Materazzi : Para pemain harus menunjukkan rasa lapar untuk sukses, tidak hanya dalam sepakbola tetapi dalam kehidupan, juga.Bagi saya, itulah X-faktor pemain yang sukses.





Minggu, 27 Mei 2012

MARCO MATERAZZI  and MARIO



    Mantan bek Inter Milan, Marco Materazzi, mengungkapkan ia pernah menggunting kaos kaki yang dipakai Mario Balotelli, kala itu masih merumput bersama Nerazzurri, dalam satu sesi latihan.
Gara-garanya, yang dikenakan striker 21 tahun yang kini berseragam Manchester City itu adalah kaos kaki AC Milan, notabene musuh sekota Inter. Tak tahan melihat ulah Super Mario, Matrix pun langsung mengambil tindakan.

     Pernah suatu ketika Mario memakai kaos kaki Milan ke sesi latihan di Pinetina. Pada titik itu, saya menguntingnya, karena warna itu terlihat buruk padanya,” ucap Materazzi seraya tersenyum, dikutip Sky Sport Italia.“Dia mengerti pelajaran tersebut. Apa pun, Balo adalah seorang anak yang baik dan saya berharap dia dapat memenangi Euro 2012 [bersama timnas Italia].”

  Sulit menemukan pemain begitu muda yang telah memenangi begitu banyak hal,” imbuh bek tengah yang hingga kini masih berstatus free agent setelah kontraknya dengan La Beneamata habis pada 2011 itu.

Sabtu, 17 Maret 2012

spirit Fillipo


PERMOHONAN MAAF INTER KEPADA BOCAH 9 THN

Pemandangan menarik hadir di Stadion Giuseppe Meazza saat Inter Milan dibekuk tamunya, Bologna dengan tiga gol tanpa balas. Saat itu, ada seorang bocah yang mengangkat poster yang tulisannya cukup menggugah hati para penggawa Inter.

Filippo, bocah berusia 9 tahun yang masih duduk di kelas 4 sekolah dasar itu tertangkap kamera foto membawa poster bertuliskan. "Bisakah kalian menang? Jika tidak, mereka mengejekku di sekolah! Terima kasih, Filippo."

Foto Filippo mulai ramai beredar di dunia maya, hingga sampai ke kubu Inter. Simpati dan terenyuh dengan permohonan yang diajukan sang bocah melalui poster tersebut, pihak Inter melalui sang presiden, Massimo Moratti, pun mengudangnya datang ke tempat latihan tim, Centro Sportivo Angelo Moratti, keesokan harinya.

Filippo, yang datang bersama ayah dan ibunya, disambut langsung oleh kapten Inter, Javier Zanetti. Tak hanya itu, dia pun menerima jersey pribadi milik Zanetti.

"Aku berharap tim kembali menang. Aku tidak akan berganti tim, karena aku tetap menjadi pendukung Inter," kata Filippo kepada Telelombardia. "Ketika kami meraih Treble winner, aku yang mengejek temanku. Sekarang, aku bisa berjalan dengan kepala tegak.

"Aku berharap poster yang aku tunjukkan saat melawan Bologna adalah yang terakhir. Sekarang aku berada di sini, dan aku senang. Aku mendapat jersey bertanda tangan Zanetti, dan aku berjabat tangan dengan Ranieri. Senang bisa menonton tim latihan dari sisi lapangan," imbuh dia.

Filippo mungkin menjadi satu dari sekian banyak fans Inter yang merasakan kekecewaan akibat performa buruk tim dalam beberapa laga terakhir. Seperti diketahui, Inter baru saja ditekuk Bologna, sekaligus melanjutkan tren enam laga tanpa kemenangan di Serie-A. Selain itu, sejauh ini mereka pun sudah merasakan 10 kekalahan di kancah Serie-A. (irawan)

Jumat, 16 Maret 2012

Patung Marco Materazzi and zidane



   Patung ini merupakan hasil kreasi seniman Aljazair " Adel Abdessemed yang terinspirasi dari Inside di final Piala Dunia 2006 lalu antara ' Zinedine Zidane dan marco materazzi.

   Karya ini dipamerkan pada pameran bertajuk " WHO's AFRAID of THE BIG BAD WOLF " di David Zwirner Gallery di New York USA.